Episode 4

Somewhere Only We Know
Please Subscribe to read the full chapter

Dan benar saja, dengan kemampuan menyetir dari seorang kris, mobilnya kini sudah tiba tepat di depan pagar rumah mungil Luhan dalam waktu lima menit. Dan Wei Li sudah menunggu tepat di depan pintu dengan melipat kedua tangannya di depan dadanya. Xixi ada di belakangnya lengkap dengan raut cemasnya karena ia mnegira pasti Luhan akan kena semprot Wei li lagi dan kini pembelaan yang melontar dari mulutnya juga akan sia-sia saja.

 

 

“Sedetik saja kau terlambat maka kau akan tidur di luar, tuan muda “ Wei li berkata lengkap dengan nada sarkastisnya membuuat nyali Luhan menciut. Kris menyusul turun untuk membela Luhan sebab ia tahu kalau pemuda mungil itu tidak akan berkutik di depan ibu angkatnya itu.

 

“Maaf tante, tapi saya yang membawa Luhan. Saya membawanya untuk ikut audisi di perusahaan saya “ Kris berkata dnegan lantang membuat Luhan sontak menoleh ke arahnya.

“Menyanyi ? jadi kau mengikuti audisi menyanyi ?? apa-apaan ini ? siapa yang memberimu ijin untuk melakukan itu ?? Luhan !!! sudah berapa kali ibu bilang, jangan pernah mengikuti audisi apapun !! jangan pernah menjadi penyanyi !! ibu tak suka kau menjadi penyanyi !! ya ampun !!”

Nada tinggi wei li membuat Luhan menciut kembali.

 

“Saya yang memintanya mengikuti audisi itu, jadi kalau anda ingin menyalahkan, salahkan saja saya dan jangan salahkan Luhan, tante “

 

 

Wei Li tercekat, ia tak menyangka kalau Kris akan membela luhan.

“Maaf, tapi anda sama sekali tak berhak ikut campur urusan pribadi saya dengan anak saya. Luhan putraku dan saya berhak melarangnya, lagipula apa hak anda untuk memberinya ijin, saya yang berhak karena saya ini ibunya !”

“Anda hanya ibu angkatnya saja. Dan asal tante tahu kalau saya adalah CEO Star Tv dan itu artinya saya berhak mmeberi Luhan ijin untuk ikut audisi itu, lagipula suaranya merdu dan ia lolos audisi “

 Wei li membelalakkan matanya, tidak percaya akan apa yang kris katakan kalau Luhan lolos audisi itu. Dan pria di depannya ini adalah pimpinan tertinggi Star Tv.

 

“Anda adalah......CEO ? CEO Star Tv ? “

Kris mengangguk, “Apa perlu saya buktikan pada tante, apa saya perlu membawa tante ke kantor besok pagi ?”

Wei li menggeleng cepat , “Tidak tidak perlu....saya-saya...saya minta maaf akan kelancangan saya, pak direktur. Saya bukan bermaksud seperti ini, melarang Luhan atau apalah. Namun, saya hanya kurang menyukai ide ini. Saya suka Luhan membantu saya di rumah “

Wanita itu berkata dengan kikuk.

 

“Tante, Luhan mempunyai talenta ini. Dia dikaruniai bakat menyanyi dan bakatnya itu semestinya digunakan dengan baik dan audisi ini hanya salah satu cara untuk mencapai impiannya sebagai penyanyi. Apa salahnya kalau kita mempunyai mimpi, itu justru sebuah hal yang baik. Tante, bisakah anda tidak terlalu memperlakukan Luhan dengan buruk ? saya tahu, Luhan bukanlah putra kandung anda namun anda sudah mengadopsinya, jadi sebaiknya anda memperlakukannya dengan baik, selayaknya putra kandung anda “

 

Dan Wei li hanya menganggukkan kepalanya dengan lemah. Ia tak tahu mesti menjawab apa. Tapi, yang pasti perkataan kris barusan membuatnya makin gemas dengan Luhan. Bisanya Luhan malah menceritakan hubungannya dengan orang asing ini. Bisanya luhan bilang kalau diriinya bukan ibu kandungnya. Ia pastikan Luhan menyesal setelah ini.

 

“Baiklah baiklah......Luhan, cepat masuk setelah ini. Ayo Xixi “ Wei li mengajak Xixi masuk ke dalam, dan setelag gadis jelita itu memberi tanda ‘ok’ ke arah Luhan yang menganggukkan kepalanya.

“Kris...Um, terima kasih kau sudah mengatakannya. Sebetulnya kau tak perlu sampai membelaku begitu “

“Aku tidak membelamu. Siapa yang bilang aku membelamu “

 

Luhan menatap Kris dengan bingung. Ia bingung karena pemuda tinggi itu memasang raut dinginnya kembali.

“Aku bukannya membelamu tapi kukatakan yang sebenarnya kan ? kalau suaramu bagus jadi kau harusnya mengikuti audisi itu, buktinya ? kau ternyata lolos “

Luhan tersenyum dan mengangguk.

“Sekali lagi, terima kasih tuan muda Wu “

“Eh ? sudah kukatakan, panggil sajalah Kris. Kita berteman kan ?” Kris tersenyum dan senyuman itu.....Luhan bersumpah, itu seperti senyuman yang sangat familiar tapi dia lupa, senyuman siapa itu.

 

“Kenapa melihatku begitu ? apa kau sudah jatuh hati padaku ?”

Luhan melihat aneh ke arah Kris yang juga sedang menatapnya dengan tatapan bodohnya.

“Dan apakah kau sedang menggodaku sekarang ?” balas Luhan tak mau kalah.

“Ini sudah malam, dan kupikir kau akan menginap. Anggaplah ini permohonanku karena kalau kau berpikir kau membelaku, lakukan sampai tuntas. Ibuku akan membunuhku setelah ini dan mungkin saja kau bisa berbaik hati sekali lagi untukku ?”

 Kris menaikkan sebelah alisnya pertanda ia sedang bertanya pada Luhan dan Luhan menampakkan senyumnya yang seketika itu juga mnemunculkan ribuan kupu-kupu yang seolah menari di dalam perut Kris dan membuat pemuda berparas sempurna itu sontak memegangi perutnya.

“Kau tak apa-apa ?” tanya luhan dan kris menggeleng.

 

“Jadi....Luhan, apa lagi yang perlu aku lakukan untukmu ?”

 

 

 

 

 

 

“Terima kasih karena kau bersedia menginap lagi di sini. Aku tahu rumahku ini tak sebagus rumahmu bahkan kamarku mungkin berlipat-lipat jauh lebih kecil dari milikmu, tapi aku butuh perlindunganmu untuk malam ini karena kalau tidak, ibuku akan mengomeliku lagi “

Kris mendadak kasihan pada Luhan. Ia tahuWei li pasti sering mengomeli Luhan sehingga Luhan menjadi takut begitu. Tak usah Luhan katakan, hanya dari sekali lihat saja, orang bodoh juga bisa menyimpulkan kalau Wei li sama sekali tak sayang pada Luhan. Bahkan pada Xixi pun sepertinya ia juga tidak begitu sayang.

Kris menjadi berpikir dan juga heran sebenarnya, apakah alasan yang membuat Wei Li dulu memutuskan mengadopsi anak.

 

Kris duduk  di ranjang Luhan yang tidak besar sama sekali.

“Kau belum selesai dengan ceritamu, Luhan “ tagih Kris dan Luhan tampak mengingat-ingat.

“Cerita ? yang mana ?”

“Kau ini masih muda sudah pelupa. Ckkkk....ceritamu tentang masa kecilmu. Aku sangat ingin tahu. Panti asuhanmu dulu itu, apa namanya ?”

 

Kris tak tahu apa yang membuatnya sangat penasaran dan juga ingin tahu, dia hanya merasa telah pnya ikatan batin dengan pemuda manis di depannya ini. Sebuah ikatan kuat yang akhirnya membawa rasa ingin tahunya menuju level yang paling atas.

“Kenapa kau begitu ingin tahu ?” tanya Luhan seraya mengoleskan krim malam di wajahnya.

“Krim apa itu ? krim malam ? pfttt..kau ini..sungguh seperti wanita saja “ cibir Kris yang membuat Luhan menolehkan kepalanya pada makhluk jangkung yang duduk di ranjangnya.

“Ini ? ini hanya krim yang aku juga tak tahu apa gunanya. Xixi bilang kalau ini krim malam miliknya yang tidak cocok di kulitnya karena membuat kulitnya malah mengalami iritasi jadi dia memberikannya padaku dan aku mencobanya. Sebetulnya aku juga tak suka memakainya, tapi.....daripada dibuang, sayang kan ?”

“Kalau wajahmu juga iritasi bagaimana ?”

“Kalau iritasi ya aku hentikan “

“Luhan...setelah ini kau akan menjadi penyanyi karena kau sudah lolos audisi. Mulailah menjaga penampilanmu, kau ini sudah cantik dari awalnya, jadi tak usahlah memakai krim-krim malam tak jelas seperti itu “

 

Sudah cantik dari awal ?? Luhan tak sadar kalau ada setitik rona merahmuncul di pipinya dan telinganya juga agak merah pertanda dia sedang malu. Entah kenapa, celetukan konyol Kris itu membuat dia malu.

Seharusnya dia marah. Luhan memang cantik namun ia paling tak suka jika ada yang mengatainya cantik. Dia selalu bilang kalau ia itu manly. Tapi entah mengapa, begitu kris yang bilang, ia tidak marah, sebaliknya ia malah malu.

 

“Hentikan...aku ini pria, Kris. Dan aku tidak cantik. Aku ini manly “ Luhan menutup krim malamnya dan meletakkannya kembali ke atas meja.

“Jadi, bertindaklah selayaknya seorang pria. Krim malam hanya untuk mahkluk berjenis kelamin perempuan, mengerti ?”

 

Luhan hanya mengangguk dan duduk di sebelah kris.

“Apa benar kau ini CEO ?”

“Huh ?”

“Kalau kau CEO, pimpinan tertinggi, direktur utama. Lantas kenapa kau mau duduk denganku di rumah jelek ini ? aku kan bukan siapa-siapa “

“Apa maksudmu ? Luhan, dengarkan aku...kau ini calon artisku. Mana bisa kau bilang kau bukan siapa-siapa ?”

“Tapi, kau seharusnya tidak mengobrol....maksudku, kenapa aku malaha merasa kal

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
alphabetkyu #1
Chapter 4: Aaaaa suka banget sama ceritanyaaaa >< kenapa ga dilanjut authornim? Huhuhu
Galaxy_FanHan007
#2
Chapter 4: Alurnya cepet tapi gak berbelit belit ,mudah di pahami juga ,keep writting Aja ya thor , next kalau gitu thor di tunggu slalu nih ff , Fighting!!!!!!
BabeLu #3
Chapter 4: Ficnya udah lama ya? Lanjut cepat dong thor!! Ceritanya seru!
lumylu93 #4
Chapter 4: Aiiih so sweet banget sih benben sama hannienya :) ayok ayok lanjutin ya ceritanya gasabar pengen liat konflil di startvnya hehe
citraraa07 #5
Chapter 4: ayo lanjutin thor:''
citraraa07 #6
Chapter 4: ayo lanjutin thor:''
Eifaah #7
Chapter 4: ayuh cpt smbungnya...
gal sbr nie...:)
Lynsly15 #8
Chapter 4: aciee...cieee.... yang udah mesra-mesraan saling jatuh cinta pula xD
shura129 #9
Chapter 4: yeayy..akhrny ngaku jg .. cie..cie ben2 ud curi2 cium modus bgt
sharaeunhyuk #10
Chapter 4: waah akhirnya update lg setelah sekian lama,,, ciee yg kangen2nan,,, nunggu krishan moment lg,,,