Chapter Ye Jin Part 4

Maybe I LOVE YOU

Sudah seminggu berlalu, Ye jin bertemu Jimin di ruangan dapur. Tetapi Jimin hanya memalingkan wajahnya setelah minum lalu beranjak pergi.

“YA! Tunggu Jimin ssi..” kata Ye jin yang memberhentikan Jimin

“Wae *kenapa*?” sambil membalikkan badannya

“Apa kau marah?”

“Tidak, aku marah untuk apa?”

“Apa kau marah karna aku menolakmu?”

“Apa kau menolakku?”

“Hm, aku tidak menolakmu. Aku hanya tidak tahu apa yang harus aku berikan jawaban padamu..”

“Lalu, kenapa kau bilang aku marah?”

“Karna seminggu ini kau tidak seperti biasanya, kau sekarang cuek padaku. Aku pikir kau marah..”

“Tidak, dengarlah baik-baik aku tidak akan bisa marah padamu..” sambil beranjak pergi keluar dari dapur

Ye jin tampak bingung apa yang harus dia lakukan sekarang. Dia tampak kesal dan marah terhadap dirinya tidak bisa konsisten sampai sekarang. Ye jin menuju ke ruangan merias dan menunggu para member BTS datang..

“Ye jin, ada yang ingin aku bicarakan padamu..” kata Suga yang sedang membuka pintu lalu menutupnya

“Katakanlah..”

“Sepertinya aku menyukaimu..”

“Apa?? Coba kau katakana lagi?” dengan wajah terkejut

“Aku menyukaimu..”

“Kau menyukaiku? Hahaha..” wajah Ye jin yang hanya bisa tertawa tidak percaya

“Aku serius..” kata Suga dengan muka serius

“Yayaya.. Aku juga serius, kenapa bisa kau menyukaiku? Aku pikir kau selalu menjahiliiku dan membuat diriku selalu ingin marah..” kata Ye jin sambil melipatkan kedua tangannya di dada

“Hem.. aku juga tidak mengerti, semakin aku menolak perasaanku semakin aku ingin mengatakannya padamu. Aku tahu ini seperti lelucon untukmu, tapi aku serius menyukaimu..”

“Hem, aku mengerti..”

“Apa kau mau jadi pacarku?”

Ye jin terkejut dengan perkataan yang di katakana oleh Suga, pria ini menginginkan Ye jin menjadi kekasihnya. Bagaimana dengan pernyataan dari temannya Jimin juga menginginkan dirinya.

Apa yang harus di katakana Ye jin sekarang. Dia tahu Jimin lebih baik dari pria di depannya. Tetapi perasaanya selalu ingin bersama Suga, perasaan yang tidak bisa dia pungkiri sampai sekarang.

“Aku tidak tahu apa aku bisa menerimamu atau tidak..”

“Kenapa?”

“Karna kau selalu mempermainkan diriku..”

“Aku janji tidak akan mempermainkanmu lagi, aku akan berusaha baik padamu dan menjagamu..” jawab Suga sambil berdiri dari sofa dan mendekat ke Yejin

“Hem. Aku tidak bisa menjawabnya sekarang, aku butuh waktu untuk menjawabnya..”

“Baiklah, aku akan memberikanmu waktu sampai minggu depan nanti. Aku akan menunggu mu di bioskop jam 12. Jangan lupa..” kata Suga lalu beranjak pergi keluar dari ruangan

Ye jin duduk di sofa sambil memikirkan apa yang harus dia lakukan. Tak lama, Jimin masuk dan menutup pintu

 “Kenapa lagi?” tanya Ye jin sambil menaikkan kepalanya ke pria itu

“Apa ada seseorang datang tadi?” Tanya Jimin heran

“Ahh.. tidak, ada apa Jimin?”

“Ohh, aku ingin mengajakmu jalan ke taman jam 12 minggu ini. Aku sudah lama menunggu jawaban darimu, kau akan memberiku jawaban minggu ini aku akan menunggu mu di sana. Jangan lupa..” kata Jimin lalu beranjak pergi menutup pintu

“Aish! Otakku sudah mau pecah sekarang. Mereka berdua sudah gila. Waktu yang sama jam yang sama lagi.. Apa yang harus aku berikan jawaban dan siapa yang aku pilih..” kata Ye jin sambil mengacak-acak rambutnya

Hari minggu tiba, dimana Ye jin sudah harus siap memberikan jawabannya kepada mereka. Tetapi Ye jin memtuskan untuk tidak pergi keduanya, dia merasa dirinya akan membuat kesalahan jika memilih bukan sesuai dengan perasaannya.

Jam berlalu dan sudah mulai malam. Hp Ye jin berdering, dan dia mengangkatnya.

“Yobeseo?”

“Kenapa kau tidak datang? Aku dari menunggu mu di taman”

“Ahh Jimin biane.. aku tidak bisa, aku sakit..” sambil berpura-pura mengeluarkan suara batuk-batuk

“Hm.. tidak apa-apa, kau istirahat saja. Kalau sudah baikan baru temui aku..”

“Araseo Jimin..”

Ye jin mematikan teleponnya, kemudian Suga menelponnya lagi.

“Yaa!! Kenapa kau lama sekali datang. Aku sudah mati kedinginan di luar menunggu mu..”

Kata Suga dengan nada kesal

“Ha? Kau masih di sana menungguku?”

“Iya aku menunggu mu, paboo*bodoh*. Cepatlah ke sini aku mati kedinginan sekarang..”

“Tunggu aku..”

Ye jin segera bersiap-siap dan bergegas berlari menuju bioskop yang dimana Suga sedang menunggunya. Ye jin terlihat lelah berlari dan mendenguskan nafas capek. Dia melihat pria itu sedang berjongkok di lantai depan pintu utama bioskop dan melihat bioskop itu sudah sunyi senyap dan tertutup. Ye jin menghampirinya.

“Bodoh, kenapa kau masih di sini?” tanya Ye jin sambil mendekati Suga

“Aku sudah katakan kalau aku akan menunggumu..”

“Tapi tidak sampai jam begini, kalau aku tidak datang kau pulang lah..”

“Aku tidak mau, aku mau mendengar jawabanmu..”

“Hem.. araseo, aku akan menerima mu. Sekarang ayo kita pulang..”

“Jinjja?” sambil berdiri dan mendekat ke Ye jin

“Jinjja.. Kajja…”

“Gomawoo..” kata Suga sambil memeluk Yejin

“Kajja..” kata Suga

Ye jin tahu pilihannya tepat memilih Suga. Karna dia yang selalu membuat dirinya bangkit dari sifat pendiamnya. Meskipun Suga memiliki sifat yang jelek, tapi Ye jin akan membantunya membuat dia berubah menjadi yang lebih baik. Meskipun dia tahu Jimin adalah pria baik, tapi Ye jin berharap Jimin akan mendapatkan wanita yang lebih baik lagi dari dirinya.

 
 
 
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
xiaogui97 #1
Chapter 11: omg!!!!!!!
meifang22
#2
Chapter 11: Astagaa lanjutkan thor!
Jika sya jadi Ae Ri hhmm mungkin jungkook jlan trbaik
Jika sya jd So Ra... Sya bsa gila...
Jika sya jd Ye Jin omg! Suga.... And Jimin.......
Andwaeee......
Keep writting!
erikachandraa #3
Thankyouu
semoga senang membacanya
saya akan berusaha lebih baik lagi ^^
meifang22
#4
Chapter 6: Lanjuttt xD
Aigoo kasian sekali nasibnya So Ra -.-" kalau aku jadi dia, pasti sudah seperti itu.
Ae Ri jga astagaa digoda sama Jungkook xD dasar sih maknae bocah
Keep wrtting thor!! ^o^