Closer

Unforeseen
Please Subscribe to read the full chapter

 

“Na.. Mina.. bangun, Na..” Sana mencoba membangunkan Mina yang sudah sangat terlelap sejak beberapa jam lalu. Ia tidak mengira Mina akan benar-benar tidur saat mereka sedang ngobrol tadi.

“Hmmm……” Mina tidak membuka matanya, melainkan malah membelakangi Sana. Sangat nyaman, itu yang Mina rasakan.

“Udah jam 7 tau sekarang. Lu tidur lama banget, yang lain udah pada pulang, loh..” langit sudah gelap. Jarak rumah Mina dan Sana terbilang cukup jauh. Dan sepertinya Mina belum minta supirnya untuk menjemputnya.

Mina tidak menggubrisnya. Bahkan ia malah menarik selimut sampai kekepalanya.

Melihat hal itu, Sana mencoba membangunkannya dengan menggoyang-goyang badan Mina dan menarik selimutnya.

“Ih, Mina.. udah malem. Besok kita ada ulangan matematika. Lu belum belajar kan?”

“Ah, gampang itu mah, San. Belajar 10 menit juga bisa.” Mina menjawab setelah membuka selimutnya.

“Yeehh.. sombong dehh” Sana menoyor pelan kepala Mina yang dibalas dengan lidah jahil Mina.

“Yaudah pulang gih. Coba cek handphone lu, kayaknya daritadi bunyi terus.” Kata Sana sambil menunjuk handphone Mina yang ada di meja belajarnya.

Mina meraihnya dan mengecek. Memang benar, ada lima panggilan tak terjawab dari mama nya. Ia pun langsung balas menghubungi.

Mina memberi sinyal dengan bicara lewat gerak bibirnya /sebentar/ ke Sana karena ia ingin menelfon mama nya. Dan dibalas anggukan oleh Sana.

Setelah beberapa saat, akhirnya ada suara dari seberang “Halo, ma.. aku masih di rumah Sana nih. Iya, tadi aku ketiduran. Tolong telfon pak Hyunseuk ya buat jemput aku. Makasih, ma. Dah.” Setelah menelfon mama nya, Mina yang sudah merasa kebelet pipis dari awal bangun tidur pun ingin ke toilet. Ia pun bangkit berdiri, dan mulai berjalan menuju pintu. Membuat Sana yang daritadi duduk disebelahnya bingung.

“Bentar ya, San.”

“Mau kemana, Na? Udah dijemput?” tanya Sana.

“Belum, baru aja ditelfon buat jemput gua. Gua cuma mau ke toilet. Kebelet banget nih.” Jelasnya sambil tersenyum lebar. Lalu keluar menuju yang dituju.

Sana pun ikut tersenyum setelah Mina keluar. Akhirnya ia merasa Mina itu teman dekatnya saat ia sedang di rumah Sana. Ia tidak perlu berdiri menunggu Mina di depan pintu seperti sedang menemani tamu yang tidak ia kenal.

Selama ini ia hanya memendam pertanyaan yang tadi siang ia tanyakan ke Mina. Ia takut merasa berlebihan. Tapi tidak tahu apa yang masuk kedirinya, ia bisa menanyakannya langsung ke Mina. Untungnya respon Mina tidak seperti yang ia bayangkan.

“Untung deh..” katanya sambil menghela napas. Tidak sadar orang yang sedang ia pikirkan sudah kembali ke kamarnya.

“Untung apa, San?” tanya Mina bingung sembari kembali duduk disebelah Sana.

“Eh… engga. Bukan apa-apa, kok.”

Mina hanya mengangguk dan mulai memainkan handphonen

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
YuriaDaniss #1
Ya gak di update lagi ya storyny padahal udh nunggu" sampe setahun udh berlalu lol gpp authornim semangat terus yaa ku selalu menunggu!
nadyababy #2
Chapter 4: Lanjuttt 2na
MiruMiru48 #3
Chapter 1: wiiiiiii pake bahasa
menarik juga ceritanya xD
update soon '^')/