Chapter 3

Bad Liar
Please log in to read the full chapter

“Unnie lihat ini,”

“Yasss, Sooyoung kau tidak bisa memetik bunga sembarangan di taman ini,”. Keluh Wendy pada gadis yang lebih tinggi dari nya itu.

“Tenang saja Wen, kita ngak akan ketahuan, kau semakin cantik dengan bunga itu Sooyoung,”. Wendy memutar matanya, ia tidak percaya dengan apa yang ia dengar.

“Kalau sampai ketahuan sama ibu panti awas ya, aku tidak akan membelamu.” Sooyoung mendekat ke arah Wendy sambil merangkul tangannya.

“Unnie jangan seperti itu, apa tidak kasihan dengan adikmu yang secatik ini,”

“Iya Wen, kami kan sahabatmu,”

“Kalian ini.”

Ketiga gadis itu, Seulgi, Wendy, dan Sooyoung tumbuh bersama di panti ausuhan milik nyonya Kim, salah satu konglomerat yang sangat menyukai anak-anak. Mereka tumbuh menjadi gadis-gadis yang periang. Wendy tahu jika Seulgi menyukai Sooyoung begitu pun sebaliknya. Keduanya menjalin kasih, Wendy sangat bahagia melihat keduanya selalu bahagia jika bersama. Hal itu tidak pernah membuat Wendy merasa cemburu, namun ia sangat bersnyukur jika kedua sahabatnya saling menjaga dan mencintai satu sama lain.

Namun semuanya berubah, ketika suatu hari Sooyoung diadopsi oleh keluarga kaya, dan ia harus pindah ke luar negeri. Sementara Seulgi dan Wendy memutuskan untuk keluar dari panti, karena Seulgi tidak bisa hidup dengan kenangan-kenangan indah nya bersama Sooyoung. Melihat sahabatnya yang sedikit putus asa, Wendy putuskan untuk menemani Seulgi. Keduanya berjuang bersama untuk meraih impian masing-masing. Seulgi yang berusaha lebih keras, karena suatu saat nanti ia ingin pergi California untuk mencari Sooyoung, dan menemukan kembali cintanya. Namun, seiring berjalannya waktu, Wendy merasakan perasaannya pada Seulgi berubah. Ia menyatakan rasa sukanya pada Seulgi dan akhirnya keduanya memutuskan untuk menikah.

Wendy mengingat janjinya pada Seulgi, akan membuat sahabatnya itu menjadi orang yang paling bahagia. Meskipuan itu artinya ia harus melepaskan Seulgi jika suatu saat Sooyoung hadir di antara mereka, karena Wendy yakin Seulgi sama sekali tidak pernah berhenti mencintai Sooyoung.

 

“Miss Shon, jika anda tidak bisa focus lebih baik anda keluar dari ruangan ini.” Ujar Irene yang sedikit kesal.

“Maaf miss Bae,” ujarnya pelan sambil menahan tangisannya. Ia pun kembali focus dengan meeting yang sedang berlangsung.

Wendy pun langsung meninggalkan tempat meeting setelah mereka selesai. Ia menuju rooftop untuk meluapkan semua rasa sedihnya, ia menangis sejadinya di sana, meskipun angin di tempat itu cukup kencang, namun ia tidak perduli. Bohong kalau hatinya tidak hancur, ia begitu mencintai Seulgi, namun melihat Seulgi yang menangis di hadapannya, mengetahui jika bersamanya akan membuat orang yang ia cintai juga hancur, bagaimana mungkin untuk saat ini ia bisa egois dan tetap memilih bersama Seulgi. Ia begitu menyayangi Seulgi dan Sooyoung, baginya kedua orang itulah keluarganya. Ia menarik nafas panjang berusaha menghentikan tangisannya. Ini sangat menyakitkan baginya, namun ada senyum yang ingin selalu ia ukir di wajah orag-orang yang ia sayangi. Bagi Wendy rasanya itu sudah cukup.

“U okay?” Wendy menggeleng dan melihat lurus ke arah Irene yang sudah berdiri di hapannya, karena sejak tadi Irene selalu memperhatikan Wendy yang kurang focus dan terlihat dari wajah Wendy yang menahan tangisnya agar tidak pecah. Perlahan Irene mendekat ke arah Wendy dan berusaha menenangkan Wendy dengan sebuah pelukan. Wendy tidak menolak pelukan itu, karena hari ini, pelukan seseorang lah yang ia butuhkan.

“Kamu kalau ada masalah cerita ke saya ya,”

“Saya tidak ingin membebani anda miss Bae.”

“Ngak kok, saya justru senang kalau kamu mau cerita ke saya.”

“Mungkin tidak saat ini, tapi biarkan saya ada di pelukan anda sedikit lebih lama.” Irene hanya tersenyum dan mengangguk setuju.

Please log in to read the full chapter

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
envyou2908
#1
Chapter 7: Happy ending,, tq thor🥺🥺🥺🥺