FREEDOM 2 - One~

FREEDOM [Lucas x You]- season 2
Please Subscribe to read the full chapter

o0o

Salju turun sedikit lebat ditanah Hongkong. Bella keluar dari pondok kecil bernuansa rumah tradisional khas china miliknya. Bella menutup pintu kayu itu dengan rapat. Dia mengeratkan jaket tebal yang dipakainya seraya membuka payung yang dia bawa.

 

Bella menghela nafas dalam sebelum melangkahkan kakinya menuju tempatnya bekerja. Tidak terasa sudah 3 tahun berlalu Bella tinggal di negara kelahiran Lucas, Sudah selama itu juga dia tidak tahu dimana keberadaan Lucas dan bagaimana keadaannya. Setiap hari dia berdo'a semoga Lucas baik-baik saja dimana pun dia berada, hidupnya sudah berubah semenjak ayahnya menjadi tahanan negara seumur hidupnya.

 

Bella berhasil diselamatkan dari hukuman, namun dia harus menanggung beban yang ditinggalkan oleh ayahnya, dia harus mengabdi menjadi maid dirumah keluarga Huang sebagai tahanan rumah, dia tidak diperbolehkan keluar dari lingkungan Huang jika bukan untuk keperluan keluarga Huang.

 

Pondok kecil miliknya pun masih berada dilingkungan keluarga Huang, Bella tidak tahu seberapa luasnya tanah milik keluarga Huang sampai mereka memfasilitasi beberapa pondok kecil untuk maid dan para pekerja nya tinggal. Jarak antara pondok para pekerja dengan rumah keluarga Huang sangat jauh, Bella harus berjalan beberapa menit baru sampai disana.

 

Bella setiap hari berjalan masuk kedalam rumah melewati pintu belakang, langsung ke arah dapur dan masuk ruang ganti untuk mengganti pakaiannya dengan pakaian khusus maid.

 

Bella bertugas melaundry pakaian dirumah ini, biasanya selain melaundry dia juga sering membantu koki didapur mencuci piring kotor. Setelah berganti pakaian, Bella menyapa para maid lain walaupun mereka tidak akrab dengannya karena gosip yang beredar kalau dia adalah tahanan dirumah ini jadi tak ada yang ingin bergaul dengannya.

 

Bella tak mempermasalahkan itu selama tidak ada yang mengganggu dirinya. Bella mencuci pakaian dibasement rumah tersebut, disana ada ruang khusus untuk melaundry pakaian, Bella sedikit kagum karena rumah ini begitu besar sampai Bella merasa sangat kecil.

 

Disaat tengah mencuci, Bella tak menyadari langkah kaki seseorang menghampirinya dari belakang.

 "BOO!!"

 

"Astaga!! Yang Yang!!! kau mengejutkan ku" Bella memegangi dadanya yang berdegup kencang. Bocah satu ini membuatnya terkejut. Yang Yang adalah divisi keamanan termuda yang dia kenal dikenalnya.

 

"Hahaha makanya jangan terlalu serius" Yang Yang cengengesan seraya membantu Bella mengeringkan pakaian yang sudah dicuci ke dalam pengering.

 

"Apa yang kau lakukan disini? apa kau tidak ada pekerjaan?" Bella berkacak pinggang didepan Yang Yang.

 

"Aku bosan, XiaoJun dan Ten tidak mengajak aku pergi ke kota" Yang Yang merengek dengan bibir yang dicebikan.

 

"Memangnya kalian tidak ada pekerjaan lain apa?" Bella melanjutkan melaundry pakaian.

 

"Tugas kami hanya menjaga tuan muda, tapi sejak tidak ada tuan muda kami jadi mengerjakan apa saja yang diperintahkan nyonya besar, tapi berhubung nyonya besar tidak ada kami jadi sedikit longgar, dan sekarang aku kebosanan" Yang Yang tak menyadari apa yang sudah dikatakannya barusan.

 

Bella mengeluarkan pakaian yang sudah selesai dicuci kedalam keranjang. "Tuan muda kalian itu orang yang seperti apa?" Tanya nya.

 

"Hm? Tuan muda orang yang tampan, tinggi, sedikit keras kepala dan arogan, tapi dia orang yang sangat baik walaupun keliatan arogan" Jawab Yang Yang dengan senyumannya.

 

"Apa Lucas mengenal tuan muda mu?" Entah mengapa Bella merasa ciri-ciri yang dikatakan Yang Yang mirip dengan Lucas.

 

Yang Yang menggigit lidahnya sendiri, apa yang baru saja dia katakan. Dia sudah berjanji pada Boss besarnya untuk tidak mengatakan soal apapun pada Bella tentang Lucas sampai Bella mengetahuinya sendiri.

 

"Ah itu- Oh tidak sepertinya Nyonya besar sudah kembali, aku harus pergi lain kali kita mengobrol lagi, bye Bella" Yang Yang segera melarikan diri seraya melihat jam tangannya dengan sengaja.

 

Bella menatap pemuda yang kabur itu dengan aneh. Dia mengedikan bahu nya sebelum melanjutkan kegiatan mencuci nya.

-------

 

Bella sudah selesai bekerja, sore ini dia kembali ke pondoknya dengan terburu-buru. Dia membuka pintu kayu pagar rumah pondoknya sebelum masuk kedalam.

 

Bella mendengar suara gelak tawa dari dalam rumah.

Dia membuka sepatunya sebelum membuka pintu geser rumahnya.

 

"MAMA!!!"  Seorang bocah kecil berusia 3 tahun berlari kearahnya dengan riang, dia memeluk erat kaki Bella dengan tangan mungilnya.

 

"Yukhei~~ mama merindukanmu" Bella menggendong bocah laki-laki itu dan mengecupi pipinya dengan gemas.

 

"Mama~ uncle eli gulaiiii ukiii mam gulaii banaak"

Ucap bocah kecil itu mengadu pada Bella.

 

"Apaa? uncle belikan gulali untuk Yukhei? kalau begitu Yukhei harus menyikat gigi setelah ini hum?" Bella sangat gemas dengan tingkah putra nya yang tampan dan menggemaskan ini.

 

Yah benar.. dia adalah buah hati Bella dengan Lucas, Wong Yukhei adalah nama yang diusulkan oleh Feng waktu itu karena nama Hongkong Lucas adalah Wong Yukhei.

 

Bella memutuskan menggunakan nama itu untuk menghormati kematian Feng. Lagi pula Bella berfikir nama itu sangat cocok dengan putra nya, karena wajah putra nya sangat mirip dengan Lucas, tidak ada yang mirip dengan Bella selain kulitnya yang sangat putih.

 

"Maaf sudah memberikan makanan manis padanya habisnya dia merengek ingin gulali, kami belikan karena tak tega melihatnya merengek" Ucap Ten dia memang mengajak Yukhei jalan-jalan ke kota bersama xiaojun tadi, sekalian menjaganya agar Bella tak perlu repot bekerja sambil menjaga Yukhei.

 

Biasanya Bella akan menitipkan Yukhei pada paman Zhu dan bibi Zhu yang mengurus taman keluarga Huang. Paman Zhu dan bibi Zhu tidak memiliki anak sehingga mereka sudah menganggap Yukhei seperti cucu nya sendiri. Bella berfikir dia tidak akan khawatir menitipkan Yukhei dengan pasangan suami istri itu karena jika ditaman Yukhei bisa bermain, berlarian dengan bebas tanpa takut akan memecahkan sesuatu, lagi pula Yukhei bukan tipikal anak nakal, dia anak yang sangat ceria dan penurut.

 

"Tidak apa-apa aku mengerti karena bocah kecil ini memang rewel jika menginginkan sesuatu" Bella terkekeh melihat Yukhei mengerucutkan bibirnya lucu.

 

"Ngomong-ngomong terimakasih banyak, kalian sudah bersedia menjaga nya hari ini" Bella menatap Ten dan Xiaojun penuh rasa terimakasih.

 

"Tidak kau tidak perlu berterimakasih, sudah menjadi kewajiban kami menjaga tuan muda kecil" Ucap Xiaojun dia berhighfive ria dengan Yukhei.

 

"Kalian terlalu baik pada kami, dan kenapa kalian terus memanggilnya tuan muda kecil" Bella menatap Xiaojun dan Ten dengan heran.

 

Xiaojun dan Ten saling berpandangan.

"Karena dia memang seperti tuan muda dia kan sangat tampan, benar begitu tuan muda kecil?" Xiaojun mencubit gemas pipi Chubby Yukhei yang menggemaskan.

 

"Benal mamaaa~ ukiii auu jadi tuan muda ecilll~ " Yukhei berkacak pinggang dengan ekspresi yang menggemaskan.

 

Bella terkikik melihat tingkah laku putranya yang sangat menggemaskan. "Kalian terlalu berlebihan" Ucap Bella seraya membetulkan letak celana Yukhei yang melorot.

 

"By the way, kau berbicara kantonis lebih baik dari pada aku sekarang, Dasha" Ucap Ten merasa kagum karena Bella belajar dengan cepat.

Dasha adalah nama tengah Bella, Bella Dasha Smith. Dia memutuskan menggunakan nama tengahnya selama hidup disini, berharap kehidupan baru nya akan lebih baik jika memakai nama yang baru.

 

"Terimakasih, aku berusaha keras agar bisa mengajari Yukhei kantonis dengan baik" Bella mengusap sayang rambut coklat putra nya.

 

"Kau sungguh ibu yang hebat" Xiaojun memujinya dengan kagum. Dia dan Ten merasa tidak tega melihat Bella berusaha keras hidup dan bekerja sebagai tahanan rumah dikediaman Huang corp untuk menebus kesalahan yang tidak pernah dia lakukan. Belum lagi Bella harus mengurus putra nya seorang diri.

 

Xiaojun, Ten dan Yang Yang berjanji satu sama lain, mereka akan melindungi Bella dan Yukhei selama tuan muda nya tidak ada. Walaupun mereka tak bisa memberitahu Bella yang sebenarnya karena perintah Boss besar mereka, namun setidaknya mereka masih bisa melindungi dan menjaganya.

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet