“IGE MWOYA!”

 Teriak seorang namja seraya membanting sebuah koran di atas meja. Kini amarahnya sudah tak tahan lagi, sudah beberapa kali ia melarangnya untuk berhati-hati agar tidak terkena skandal apapun. Namun tetap saja, kini sudah beberapa kali ketahuan oleh netizen.

“September, 16th 2014

G-DRAGON AND KIKO MIZUHARA WERE SPOTTED TOGETHER IN SEOUL”

“Hyung! Neo ara! Aku mencintainya, sangat mencintainya” kini lelaki yang disebutkan didalam artikel koran tersebut angkat bicara dengan penuh emosi tapi tulus.

“aku sudah menyembunyikan hubungan kami selama ini. Aku sudah tak tahan lagi, hyung! Aku muak!” lanjutnya.

“Jiyong-ah, nan ara. Geundae bukan seperti ini caranya. Apa kau tidak memikirkan karir dan penggemarmu, eoh? Bagaimana jika penggemarmu yang telah setia selama ini akan meninggalkanmu setelah rumor itu keluar? Bagaimana jika Big Bang tidak bisa mengeluarkan album lagi? Apa kau pernah memikirkan itu sedikitpun, eoh?” ucapan namja itu terkesan menekan seraya kedua tanganya menekan pundak Jiyong.

“Penggemar yang setia akan selalu mendukung apa yang telah menjadi keputusan sang idol, hyung! Mereka akan selalu mendukung apa yang dilakukan oleh idolanya” ia menepis tangan dipundaknya.

“Majayo. Jiyong, lihatlah Se7en. Setelah skandal keluar bahwa ia telah menyembunyikan hubungan dengan Hanbyul selama dua tahun, kau tau akibatnya bukan? Penggemar pergi, penjualan album menurun, dan terlebih parahnya keuangan perusahaan mengalami penurunan secara drastis! Bagaimana denganmu? Kau menyembunyikannya sudah berapa tahun? Empat tahun, huh?”

“Hyung, jebalyo. butakkhae” nada jiyong kini terdengar memohon.

“Lalu kau ingin Yang Hyun Suk memecatku, eoh? Jiyong-ah. Aku tau kau bukanlah orang yang egois seperti ini. Bukan kaulah satu-satunya orang yang akan mengalami akibatnya”

Pria berjas hitam itu beranjak pergi keluar dari apartemen yang cukup besar ini jika dihuni oleh seorang Kwon Jiyong saja.

“Hyung!” Pekik Jiyong memanggil manajernya. Kim Jaejoong, seorang manajer yang telah ia anggap sebagai hyungnya sendiri. Usia mereka hanya terpaut dua tahun.

“ini adalah peringatan terakhirmu. Ah..jangan lupa tahun depan BigBang comeback. Persiapkan dirimu!”ucapnya sebelum pergi meninggalkan apartemen Jiyong.

Jiyong hanya bisa melihat punggung manajernya yang semakin menjauh. Ia tengah duduk di sofa seraya menghadap langit-langit atap apartement. Pikiranya kalut. Dilemma antara dua pilihan yang membuatnya sesak di dada.

Apakah ia harus memutuskan hubungan yang telah ia jalin selama 4 tahun lamanya? Atau... mengakhiri karir yang telah dia perjuangkan selama 8 tahun lamanya? Tapi, tidak mungkin seorang Kwon Jiyong meninggalkan musik. Karena musik ia menjadi seperti sekarang ini. Baginya musik adalah sebagian dari hidupnya. Begitu juga Kiko. Ia sangat mencintai Kiko. Apakah ia bisa hidup tanpa Kiko? Entahlah. Yang jelas kini Jiyong tampak frustasi.

“yeoboseyo?”

“Jiyong-ah... kau menemui Kiko?”

“...”

“katakanlah. Apa kau menemui Kiko? Malhaebwa. Aku tidak akan memarahimu”

“Ne. Geundae---”

“jigeumeun, mannajimayo” (mulai sekarang, jangan temui)

“geundae hyung--”

“temui aku sekarang di ruanganku”

 “Yeoboseyo.. yeoboseyo...”

Belum selesai bicara tiba-tiba telepon dari CEO Yang Hyun Suk terputus. Ya seperti itulah sosok CEO dari YG, dia tidak bertanya hubungan apa antara Jiyong dengan Kiko. Bagi beliau hal tersebut merupakan privasi artisnya. Ia tidak melarang tetapi tidak pernah bicara bahwa ia menyetujui. Beliau hanya meminta untuk tidak saling bertemu. Bagaimana bisa Jiyong tidak bertemu wanitanya. Ia bertambah frustasi. Hyun Suk menganggap jika soal perasaan adalah hak dan privasi artis-artisnya.

Kini Jiyong memejamkan matanya. Cukup lama ia terpejam namun terjaga. Ia hanya memikirkan bahwa selama ini ia tidak pernah berani  untuk melanggar perintah dari Hyun suk. Lalu bagaimana caranya ia bertemu wanitanya? Mungkin ia akan sangat merindukannya.

Masalah demi masalah tiada henti. Saat ini Yang Hyunsuk menginginkan Jiyong untuk menemuinya sekarang. Mau tidak mau Jiyong harus menemuinya.

                                                 -----------------------------

YG BUILDING

YANG HYUN SUK’S ROOM

“Apa kau mencintainya?”tanya seorang namja bertopi yang kini sudah duduk disebelah Jiyong.

“eung”

“Jiyong tatap aku. Apakah kau mencintainya?”CEO Yang mengulangi pertanyaannya karena ia sangat kurang yakin dengan jawaban sebelumnya.

“Ne, sangat”

“ Tidak. Kau tidak mencintainya Jiyong”

“bagaimana kau bisa tau?”

 “Matamu, matamu penuh keraguan. Kau hanya bermain dengannya”

 “Aku tidak akan pernah berbicara hubunganmu dengannya, bahkan mengonfirmasinya di depan media. Cheoltte andwe”  lanjut namja bertopi yang lebih dikenal dengan sebutan Appa YG

“Geundae hyung!” Jiyong hendak menolak tapi ia tidak berani. Pria bertopi keluar dari ruangannya namun sebelumnya ia berkata “aku memberimu kebebasan berkencan setelah kau berumur tiga puluh tahun dan kau akan memerkenalkan wanita itu padaku. Wanita yang baik dan kau sangat mencintainya”

Chapter I

In my gloomy heart you come into it.

(Dalam hatiku yang suram kau masuk kedalamnya)

Terlihat beberapa botol berserakah di meja, namja yang lebih dikenal dengan sebutan G-Dragon saat melakukan aksi panggungnya itu entah sudah berapa banyak ia habiskan semua isi botol tersebut. Walaupun dalam keadaan mabuk seperti sekarang ini ia tetap saja memikirkan Kiko. Pikirnya jika ia mabuk seperti ini akan melupakan semua masalah, termasuk Kiko. Ternyata tidak. Lalu bagaimana ia bisa melupakan Kiko?

“why hon? Why did you call me in the midnight like this? Are you miss me?”

“....”

“Honey?”

“Lets break up. Heeoji”

“What? Are you drunk?

“I’m sorry.