Please, help.
Shadow : Addicted to You"PERGIIIII DARI SINIIIII, DASAR GILA!!!"
"Hei, hei, hei! Arh!"
"DA-SAR KEPARAT YG ME-NYUSAHKAN!"
"se..sektetaris Jung..de..dengarkan.."
"AKU BUKAN SEKRETARISMU!!"
"Arh,aarh! O..okay..okay ! Okay, direktur Jung..pl..please st..op!"
Wendy mengamati dua direktur muda itu dengan sabar. Entah masalah apalagi yg sedang mereka hadapi. Setidaknya Wendy bersyukur...
Mereka tidak bertengkar di tempat umum seperti restaurant beberapa saat yg lalu.
"Kau menyuruhku menjadi sekretaris dalam waktu beberapa hari, dan sekarang kau... astaga.. apa kau gila dan terobsesi padaku?"
"Aaaniiii (Tidak), Krys! Dengarkan aku...hei.."
Amber duduk di sofa sambil menyentuh dahinya. Sangat rumit..
"Eonnie...apakah kau baik-baik sa...."
"Tidak."
Krystal buru-buru menyambar pertanyaan Wendy dengan nafas terengah.
"Karena direktur gila ini menyuruhku untuk menikah dengannya!"
Wendy mundur dari tempat semula dan merasa surprise.
Ia memastikan dengan mata kepalanya sendiri bahwa kakak angkatnya itu tidak berbohong.
"Direktur Park...apakah anda...."
"Yaaaaa, aku ingin menikah dengan Direktur Jung!"
"Tapi..."
"Tapi apa, hah?"
Krystal menarik lengan Wendy dengan paksa. Ia sangat berharap adik angkatnya itu membelanya.
"....direktur Park terlalu tampan untuk eonnie...."
Sontak Amber menutup mulutnya dan tertawa sekeras mungkin. Krystal hanya terdiam dan memeluk Wendy... apa selama ini tindakanku benar menjadikan dia adik angkatku? Wendy sangat menyebalkan...
"Ah..maaf...hehehe" bisik Wendy sambil terkekeh.
Kemudian mereka bertiga kembali duduk di sofa. Amber menyeruput habis bir di gelasnya dan kembali berbicara.
"Menikah secara kontrak. Wendy sbg saksinya. Jika sudah tiba waktunya...kita cerai."
Bruk!
Bruk! Bruk!! Bruk!!
"Aku belum selesai berbicara, Krys!"
"AKU TIDAK PEDULI AKU TIDAK MAU JADI JANDA!"
Wendy mengamati eonnie dan calon-kakak-iparnya dengan wajah datar. Merasa melihat mereka berdua hanya menghabiskan waktu, ia terlentang di sofa dan berusaha untuk tidur.
"Dengarkan aku..."
"Kau gay, brengsek. Pergi saja dengan laki-laki"
"Tentu saja, ok."
"Jadi jangan menikah denganku."
"Harus, Krys..."
"Tidak, bodoh."
Amber mengangkat kedua tangannya dengan frustasi. Ia menarik tangan Krystal dan mulai berbisik padanya.
"Kenapa? Aku tampan dan kaya. Kau jelas akan di terima keluargaku. Keluargamu? Akan sangat heran karena kau berha
Comments