Meet

That's okay, I'm your brother.

‘Sehun, aku juga merasa pernah mendengar nama itu sebelumnya..’

 

--

Kai kembali ke kamarnya setelah acara TV yang ia nonton berakhir.

Pikirannya penuh. Ia masih penasaran dengan adik Suho hyungnya.

“tunggu sampai anak itu ku beri pelajaran”

 

“awwhh..” erangan sakit dari mulut Kai bisa terdengar sampai ke dapur. Ibunya dan Amber yang saat itu sibuk menyiapkan makanan langsung terdiam. Mereka melihat pintu kamar Kai bersamaan, mempertanyakan kira-kira apa yang baru saja terjadi. “kau tidak apa-apa Kai?” ibu Kai berteriak dari tempatnya. Ia merasa khawatir mendengar suara debuman dari kamar Kai dan erangan Kai yang terdengar jelas di telinganya. “aku tidak apa-apa. tenang saja eomma!” Kai berteriak dari dalam kamarnya.

 

Setelah yakin semuanya kembali normal. Kai menendang selimut yang meliliti tubuhnya. Ia baru saja terjatuh dari atas ranjang. Sebagian dari selimut yang melilitnya dari perut sampai kaki tersangkut dan membuat kaki kanannya tetap di atas ranjang dan anggota badannya yang lain mendarat di lantai kamarnya yang dingin. “arghh..” ia mengerang lagi, mencoba melepaskan diri dari lilitan selimutnya. “selimut bodoh inii..” suara Kai tertahan. Masih berusaha membebaskan diri, Kai terus saja menyumpahi selimutnya.

 

“selamat pagi pangerannnnn!!!” Amber berteriak dengan semangat setelah melihat Kai keluar dari kamarnya. “makanan Anda sudah siap!” Amber kembali bersuara dan melanjutkan perannya. Kai hanya diam sambil terus berjalan. Amber sudah terbiasa dengan perilaku Kai yang dingin dan tidak ambil pusing. Sampai akhirnya ia sadar, Kai sedang mengelus-elus bahu kirinya. “kau kenapa?” Amber kembali menyahut sambil menatap wajah Kai yang memperlihatkan rasa sakit dan kesal yang tidak begitu jelas. ‘ini pasti ada hubungannya dengan suara yang tadi’

 

“perutku lapar…” Kai bergumam di dekat ibunya yang masih menyiapkan piring. “kalau begitu maka Kai. Semuanya sudah siap” ibunya tersenyum dan ikut duduk bersama mereka. “appa.. dia mana?” Kai bertanya tanpa melihat ibunya. Pandangannya hanya setia dengan makanan yang tersaji. Bukankah Kai selalu begitu? “dia punya urusan mendadak. Appamu sudah sarapan tadi. Kau makanlah..”

 

--

 

“Sehun, ayo makan!” Suho masih membujuk Sehun untuk makan. “aku tidak mau hyung.” Suho hanya melihatnya pasrah setelah mendengar jawaban Sehun untuk kesekian kalinya. “jadi kau mau apa, hm?” Suho kembali membujuk adiknya. Sehun sejak tadi hanya duduk dan melipat tangannya di atas meja. Ini tidak sesuai rencana Suho, dan seharusnya Suho tahu itu. “kau bilang appa ada di sini? Dimana? Appa masih di Seoul kan hyung?” mata Sehun melirik Suho sebentar. Wajahnya terlihat makin kesal.

 

Pagi yang buruk di Cina. Suho hanya berdua dengan Sehun di kediaman keluarga mereka di Cina, dan fakta bahwa ayah dan ibunya masih belum menyusul mereka sejak kemarin malam membuatnya kesal. Ayah dan ibunya beralasan memiliki urusan penting yang harus diurus secepatnya dan tidak bisa ditinggalkan begitu saja. “ya, mereka memang masih di sana. Yang hyung tau mereka langsung menyusul dengan penerbangan setelah kita. Jangan pikirkan itu kau makan saja Sehun. Mereka punya urusan dan akan segera menyusul oke?” dan dengan itu Sehun mulai makan. Mereka makan dalam diam. Suho hanya bisa melihat adiknya makan tanpa mengajaknya berbicara.

 

“aku melihatmu hyung..” Sehun bergumam kecil. Suho yang mendengar gumaman itu mendongak dan melihat kepala Sehun yang tertunduk. Ia tidak mendengar ucapan Sehun tadi, tapi menolak untuk meminta Sehun untuk mengulangnya. Sehun akan mengulangnya tanpa diminta. “aku melihatmu berbicara dengan seseorang di rumah sakit. Jelas dia bukan pasien. Anak itu memakai seragam sepertiku.” Ucapan Sehun terhenti disitu. Suho yang mengerti arah pembicaraan Sehun. Ia menatap Sehun sejenak dan mulai menjawab. “dia Kai. Dia dulunya pasienku. Pasien hasil tembakan liar. Kenapa Sehun?” Suho meletakkan sendoknya perlahan, mengantisipasi jawaban Sehun.

 

“tidak. Tidak apa-apa.” Sehun berujar dan melanjutkan makannya. ‘sudah ku duga dia Kai. Orang yang akan menjadi lawanku’ ucapnya dalam hati.

--

“apa yang kita lakukan disini hyung?” Sehun bertanya untuk kesekian kalinya. Suho hanya tersenyum dan melihat adiknya yang kebingungan. “appa ada disini” jawabnya tidak membuat Sehun lega. Ia justru tambah bingung ‘apa yang dilakukan appa disini?’

 

Mereka berjalan menuju ruangan paling sudut di salah satu gedung pencakar langit di Cina. Berjalan beriringan menuju tempat yang sama. Tak ada yang berubah, jika tak ada lagi yang bisa dibicarakan maka mereka memilih diam. Tak mencoba untuk mengganggu satu sama lain. Lagi.

 

“heii.. hyung!!” teriakan itu terdengar jelas. Merasa dipanggil, Suho menghentikan langkahnya. “heii, hyung! Aku memanggilmu sejak tadi!” Suho benar, ia mengenal suara tadi. Suho kini menyadari kehadirannya, dan Kai telah berdiri tepat di depannya. Tepat di depan mereka, dirinya dan Sehun. Ekpresi Sehun tidak bisa dibaca, antara heran dan kesal. ‘kenapa anak ini bisa disini?’ “hyung.. orang ini-” “Kai, kenapa kau bisa disini?” Suho memotong ucapan Sehun, sekaligus membantunya menanyakan hal yang sama.

 

‘yeah, kenapa anak ini disini?’

 

“ini.. apa ini adikmu hyung?” Kai memerhatikan Sehun dari pucuk kepalanya sampai alas kakinya. ‘ini pasti Sehun. Adik yang disebut-sebut oleh Suho hyung tempo hari.’ “emm.. dia Sehun” Suho mengangguk-angguk menyetujui ucapan Kai. Suho cukup menggangguk dan Kai tahu namanya, dia pasti Sehun. Sadar akan hal itu, Kai menjulurkan tangannya ke depan Sehun, berniat untuk berjabat tangan dengannya.

 

“namaku Kai. Salam kenal. Suho hyung sesekali bercerita tentangmu, katanya kau adalah anak yang baik.” Kai tersenyum kearah Sehun. Sehun sempat melirik kakaknya sebelum bersalaman dengan Kai, mempertanyakan apa yang dimaksud dari pernyataan Kai barusan. ‘bercerita tentangku? Anak yang baik? huh, apa benar hyung bicara begitu pada anak ini?!’ Sehun ikut tersenyum, menampakkan senyum manisnya di hadapan Suho dan Kai.

 

Mereka bertiga kembali berjalan menyusuri koridor gedung yang tadi, mencapai pintu paling sudut. ‘kau.. Kai! Jelaskan padaku nanti!’ Suho mengirimkan sinyalnya yang ditangkap baik oleh Kai. Kai yang melihat gerakan bibir Suho yang meminta penjelasan hanya mengangguk. Kai punya kesempatan untuk berbincang lagi dengan Suho. memang itu tujuan ia menyetujui tawaran keluarganya.

 

Ruangan yang mereka masuki tidak kalah cantik dari desain ruangan yang lain. Gedung tempat mereka berpijak benar-benar megah. “ahhh.. itu mereka!” ayah Suho bersorak gembira melihat anak-anak mereka telah tiba. “dan ini pasti Kai” mendengar namanya disebut Kai tersenyum dan membungkuk hormat pada orang-orang yang ada di ruangan tersebut. Termasuk pamannya.

 

“ayahnya adalah saudaraku. Kau kenal dia kan Suho?” Mr. Wu memulai percakapan diantara mereka setelah duduk dengan nyaman. “oh ya? Ayah Kai saudara Anda tuan Wu? Kai tidak pernah bercerita” Suho berbalik dan menatap Kai sambil tersenyum. Kai yang saat itu sedang dibicarakan hanya tersenyum malu. Keluarganya termasuk pebisnis kecil. Tidak seperti saudara tiri ayahnya, Mr. Wu. Pemilik gedung megah yang ia pijak saat ini. “dia ikut ke sini bersama sepupunya selama libur. Aku yakin pasti akan lebih baik kalau saja Sehun juga tinggal. Bagaimana Sehun?” Mr. Wu kini mengalihkan pandangannya kearah Sehun.

 

“maaf Mr. Wu. Saya tidak bisa menyetujui hal tersebut.” Sehun tersenyum sebisa mungkin. Matanya tetap memerhatikan gerak-gerik antara Suho dan Kai yang kadang mencuri-curi waktu untuk mengirim kode satu sama lain. Matanya yang menatap Suho mendapat balasan. Suho juga ikut menatapnya heran. “bukannya kau mau tinggal Sehun?” Sehun tidak langsung menjawab Suho, melainkan perhatiannya kini ia jatuhkan pada ayahnya. “aku juga kesini untuk melihat sekolah yang kau ceritakan appa. Tapi mungkin aku tidak tinggal sampai beberapa hari kedepan. Ada beberapa kegiatan di sekolah.”

 

“ayolah Sehun, kita bisa berkenalan lebih jauh” Kai menyahut, mencegah Sehun menumpahkan lebih banyak alasan dari mulutnya.

 

 

 

---

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
0shanaa
Yuhuuuu!! xD TO, IYB-nya update haha.. kayaknya cuma aku yg senang :P Check it :3

Comments

You must be logged in to comment
Skylarie
#1
Chapter 8: so eumm... kalo masih ada yang nyasar ke sini, asal tau aja ini ff udh stop wkwkk
authornya lupa password dan email akunnya XD
dia nyampein permintaan maaf krna tibatiba ngilang gitu aja><
atik_han #2
Chapter 8: Ditunggu next ch nya kak
ririrein #3
Chapter 8: ditunggu updatenya kaka
figting
keyhobbs
#4
Chapter 5: yahh...jadi mau ditunda nih? tapi jangan lama lama ya, and semoga laptopnya cepet bener lagi hehe
arainy #5
Ahhh sehunnya kenapa ?
keyhobbs
#6
Chapter 1: ahh~~~kesian suho:( Sehun,aku heran kenapa kamu bisa benci pada hyungmu sendiri nak?? I'll wait for the next chapter authornim