Which One?

Me and Him in Korea

Sudah jam 4 sore, Dongguk High School mulai sepi karena murid-muridnya sudah pulang. Sementara itu, di dalam kelas 2-1, Sehun dan Ari tinggal berdua di sana.

“Jadi, kau harus menulis huruf ‘Ha’ seperti ini…” ujar Sehun menjelaskan. Sehun kini mulai menjadi ‘guru’ bahasa Korea bagi Ari, dan pelajaran tambahannya dimulai hari ini setelah dirinya sudah bebas dari pekerjaannya sebagai idol dulu. Dan… kegiatan belajar tambahan itu tak terasa memakan waktu sampai 2 jam.  

“Astaga… sudah jam 6 sore…” Ari melihat jam tangannya.

“Oh… kalau begitu… pelajaran pada hari ini kita sudahi saja,” Sehun menata bukunya dan bangkit berdiri. Ari mengangguk dan merapikan buku-bukunya, tetapi tiba-tiba Sehun lebih cepat mengambil bukunya.

“Sini… aku bantu masukan, tanganmu lagi sakit kan…” Ari menggeleng sambil tertawa

“Aku tidak apa-apa,” Ari mengambil bukunya dan menutup resleting tasnya, “Kalian saja yang agak berlebihan, lenganku hanya terkena makanan baru matang, bukan minyak panas…” candanya.

Sehun pun menyunggingkan bibirnya, membuat Ari terkejut melihatnya, “Oh, kau bisa tersenyum juga…”

“Maksudmu aku tidak pernah tersenyum?” Senyumnya berubah menjadi tatapan sinis, “Kau pasti mendengar dari para hyung?”. Ari mengangguk lagi, “Bukan tidak pernah, hanya saja… aku tidak akan tersenyum jika tidak ada alasan untuk tersenyum…” ujarnya menjelaskan.

“Oh? Kenapa?” tanya Ari penasaran.

“Perlu kujelaskan?”

“Ehm… kalau tidak mau tidak usah,” ujar Ari sambil tersenyum memaksa, “Oh ya, kau tidak menelepon manajermu… untuk menjemput?” tanyanya sambil berjalan menuju gerbang sekolah.  

“Sudah kuhubungi, kau lebih baik pulang denganku saja,” ujar Sehun.

“Terima kasih Sehun-ssi, tapi aku pulang naik bis saja…” Ari tidak ingin orang memergokinya ikut mobil seorang idol di jalan, maka dari itu ia lebih memilih pergi menggunakan angkutan umum. Bisa gawat, citizen Korea menangkap Sehun bersama seorang gadis.

“Ini sudah malam, kau sebaiknya…” Ari menepuk lengan Sehun pelan dan memotong perkataannya, “Sudah, aku tidak apa-apa, kalau begitu aku duluan ya, terima kasih,” ia berlari ke luar dan meninggalkan Sehun. Sehun menghela nafasnya, “Awas saja kalau gadis itu kenapa-kenapa…” dan berjalan menuju keluar.




“Ari-ssi, apakah kau hanya sendirian saja di sini?” tanya Na Ra yang duduk di pinggir tempat tidur kamar Ari. Tadi setelah Ari selesai belajar tambahan dengan Sehun, dan sampai ke apartemen, tiba-tiba Na Ra meneleponnya dengan nada riang,

Flashback

“Ari-ssi, dimana alamat apartemenmu?” tanya Na Ra.

“Memangnya kenapa, Na Ra-ssi?” tanyanya balik.

“Ih, kenapa kau tanya lagi, ya tentu saja, menginap! Hehe, boleh ya? Aku ingin kita saling berbincang satu sama lain…” ujar Na Ra memohon.

“Boleh kok,” ujar Ari sembari tersenyum, “Tapi kan aku sudah pernah bilang, apartemenku itu sebelah asrama EXO, masa kau lupa?”

“Tentu saja aku ingat, tapi apa kau lupa aku pernah bilang aku ini bukan penggemar EXO? Jadi aku tidak tahu di mana asrama mereka…”

“Hmm… arasso… alamatnya…” Ari pun memberitahu alamatnya.

End Flasback

“Ya… sebenarnya ada orang tuaku, tapi ayahku ada pekerjaan di Busan, jadi ibuku ikut menemaninya di sana selama 3 bulan,” ujarnya sambil menata mejanya yang sedikit berantakan, “Oh ya Na Ra-ssi, kok kamu ingin menginap di rumahku?” tanyanya.

“Hmm… aku bosan di rumahku, aku ini anak tunggal dan orang tuaku jarang di rumah, jadi… aku ingin kau menemaniku…” gumamnya, “Dan sepertinya, aku orang pertama yang datang ke apartemenmu…” ujarnya riang dengan nada membanggakan diri.

“Sayangnya tidak, Na Ra-ssi… ada—“ Ucapannya dihentikan karena Ari merasa dirinya tidak boleh mengatakan ini.

“Oh? Tidak? Maksudmu ada yang pernah datang?” Na Ra terkejut dan mengernyitkan matanya, dan ia menerka-nerka, “Jangan-jangan… EXO pernah ke sini?” tebaknya pelan.

Ari membalikkan badannya dan menepisnya, “Tidak semuanya datang kok, Cuma Jong In sun—“ Lagi-lagi dirinya keceplosan dan menutup mulutnya.

Na Ra tersenyum jahil dan menggoda Ari, “Hoo… jadi Kai yang datang? Wah… hebat juga kau…” ia menjadi penasaran, “Kalian… sudah ngapain aja?”

“Eh? M—Mwo?! Maksudmu—kami tidak melakukan apa-apa!” muka Ari memerah dan dengan panik ia menyangkalnya lagi.

“Lalu kalian ngapain?” tanya Na Ra lagi. Ari pun menghela nafas, duduk di sebelah temannya itu dan menceritakan tentang ‘insiden omelet’ dan Kai yang mengobatinya. Na Ra mendengarkan cerita Ari dengan seksama.

“Ari-ssi…” ujar Na Ra setelah Ari selesai cerita, “Apa… Kai suka padamu?” tanyanya.

Tiba-tiba muka Ari terasa panas dan mendorong lengan Na Ra pelan, “Mana mungkin! Ada-ada saja kau…” ujarnya, “Lagipula aku ini tidak cantik, kalem, lembut, aku ini… bodoh dan ceroboh!”.

“Lalu kau sendiri?” tanya Na Ra, “Kau… suka dengan Kai?”

Tubuh Ari terasa menjadi panas, dan ia menjadi malu sekali, “Ti… ah… aku tidak tahu…” ia memberi jeda, dan melanjutkan, “Maksudku, dulu, aku sangat kesal dengan perlakuannya kepadaku. Tapi entah kenapa… sekarang berbeda. Dia… semakin dekat dan aku merasa ia menjadi lebih baik padaku, dan… ya… itu membuatku hatiku berdebar…” Ari langsung memotong cepat, “Tapi aku tidak yakin itu suka atau tidak…”

Na Ra mengangguk pelan dan mencoba ‘mengintrogasi’ temannya itu, “Kau ini tidak yakin karena memang tidak tahu atau karena ada… Sehun?” terkanya.

“Eh? Sehun-ssi?” Ari menatap Na Ra bingung, dan menggeleng cepat, “Dia itu… bukan, hanya saja dia selalu memberiku kejutan dengan sikap baiknya padaku. Dia itu seperti teman yang baik…”

“Jadi… bagaimana? Kai atau Sehun?” goda Na Ra.

Ari cemberut karena temannya kini terlihat senang menggodanya, “Ah! Tidak tahu!” Ari menarik selimutnya dan langsung dalam posisi tidur.

“Ah… kau… Ari-ahh, beritahu aku ya…” goda Na Ra dengan suara seperti anak kecil, dan menarik selimut.

“A—apaan sih kau Na Ra-ssi, tidak tahu!” erangnya sambil menarik selimut lagi.




Sementara itu…

Setelah Sehun sampai ke asrama, ia melihat para hyungnya sedang bermalasan. Ada yang menonton TV, main game, tidur di sofa. Pokoknya, asrama menjadi berantakan sekali.

“Eh,” ujar Kris menyadari kehadiran Sehun, “Oi Magnae! Kau baru pulang sekolah?” tanyanya.

Sehun mengangguk, “Begitulah…” ia pun masuk ke kamar tanpa basa basi. Anggota EXO lain yang melihatnya hanya meledek.

“Seperti biasa, ia tidak bergabung dengan kita…” ujar Xiumin dengan berpura-pura cemberut.

“Yah… mungkin dia akan belajar… untuk mempersiapkan bahan yang diajarkan ke Ari…” ejek Luhan sambil tertawa, “Aigoo… Magnae sudah besar ya…” dan disambut tawa oleh yang lainnya, kecuali Kai. Ia masuk ke kamar Sehun dan mendapatinya sedang membuka kemejanya.

“Kau… mengajari gadis itu… sampai jam segini?” tanya Kai heran sambil melihat jam dinding yang menunjukkan waktu sudah jam setengah tujuh malam.

“Iya… banyak yang harus ia pelajari…” ujar Sehun tanpa ekspresi. Ia meraih kaosnya dan memakainya.

“Selama 2 jam lewat 30 menit? Apa saja yang kau bahas dengannya?” tanya Kai penasaran.

Sehun menatap Kai, dan ia menemukan sesuatu, “Kenapa Hyung? Kau cemburu?” tanyanya.

“A… apa maksudmu?! Untuk apa aku cemburu dengan gadis lamban itu? Aku… hanya heran dengannya… apakah ia sebodoh itu sehingga dirinya harus belajar selama itu…” Kai menjadi panik dan mukanya memerah. Sementara, Sehun menatapnya tanpa ekspresi.

Sehun mengangguk dan bergumam pelan, “Bagus…” Kai mengenyitkan mata dan ia yakin Sehun bergumam sesuatu dan ia yakin pula itu bukan kata-kata yang ia ingin dengar, “Apa?” tanyanya.

“Tidak,” ia mengalihkan pembicaraannya, “Hyung, aku ingin ganti celana, apa kau mau masih di sini?” tanyanya sinis.

“Hah?” seru Kai kaget, “Dasar kau! Aku bukan mesum, tahu!” ia pun berbalik dan keluar dari kamar Sehun, dan magnae itu hanya melihat punggung hyungnya sambil menyeringai.









So, readers, lebih milih Ari sama Kai, or Sehun? Hehe

I'm sorry just short update chingu-ah T_T! I hope u all answer my question di bagian comment. Subscribe my story and give ur comment yaa, Gomawo :)

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
parkhy28 #1
Chapter 17: Aaah makin kepo deh-_- update soon authornim!!^^
rose1990 #2
Chapter 16: Certy bgs, jd kerasan fellnya
Sbnry ari skny ma sap?!
Next y
happy23 #3
Authornim,kapan mahu update?aku panasaran dong
happy23 #4
Keep updating
JinYeonLee
#5
Chapter 13: Kai.. Sehun... Kai... Sehun... Hmmm... Yang mana ya?? '-'
Bingung.... > . < T_T
Jadi pusing... .-.
Maaf saya gabisa jawab :3
JinYeonLee
#6
Chapter 12: Aaaaaaaaa penasaran sama lanjutannyaaaaaa> . <
byunne_48 #7
Chapter 12: Aigoo .. Aku penasaran kaya' apa lanjutannya
I waiting you hahaha :v
Noonie_Ms #8
Chapter 1: ceritanya bagus sis, tp maaf nie sebelumnya bukannya universitas gajah mada di yogyakarta bukan di surabaya ... ngelurusin aja ya....maaf ^_^
AiraPark0121
#9
I like it :)
baekkiechan #10
Chapter 3: i like this story! keep going~ ^^