The Scariness

Me and Him in Korea

Setelah 3 detik kemudian, lamunan Ari langsung buyar, dan ia menyentuh bibirnya, “Tadi… apa?”.

Sehun meraih tangan Ari yang kini sedang kebingungan, “Kau tahu, Ari-ssi… mungkin kaulah ‘cinta’ itu. Di saat semua orang memojokkanku, kau lah yang membuatku merasa tenang dan hangat. I need you, Ari…”.

Ari menggeleng-gelengkan kepalanya, “Then, it’s not love Sehun… Kau mungkin merasa aku memberikanmu kenyamanan sebagai seorang teman yang baik…” ia pun beranjak dari kursi tanpa menatap muka Sehun, “Ini… sudah sangat malam… aku harus pulang, anyeong…” dengan langkah yang cepat Ari masuk ke apartemennya meninggalkan Sehun.

Sehun yang hanya menatap punggung Ari yang menjauh dengan pandangan lirih.


Bahkan setelah kejadian tadi sudah berlalu 10 menit yang lalu, Ari  masih tidak dapat berpikir jernih. Mungkin Sehun memang laki-laki yang baik, tenang, tapi… serius deh, Ari cuman menganggapnya sebagai teman. Tapi, dengan ciuman dari Sehun itu, tentu saja hatinya menjadi deg-deg an, mukanya menjadi panas. Dan besok, astaga hari Senin! Itu tandanya dia harus pergi ke sekolah…


Dan belajar bareng dengan Sehun…

Ia membayangkan seberapa awkward nya mereka berdua… iya… BERDUA… tiba-tiba ia mendapatkan ide, apa mungkin dirinya harus mengajak orang lain, mungkin Yoo Na Ra…

“He? Besok setelah pulang sekolah? Mana mungkin Ari-ssi, aku kan ada klub renang, mana mungkin aku bisa ikut denganmu…” ujar Na Ra dari telepon.

“Benarkah? Benar-benar tak bisa?” tanya Ari meyakinkan.

“Iya Ari-ssi,”

Sepertinya usaha untuk menghilangkan kekakuan mereka berdua tidak berhasil. Ari pun terus memikirkan bagaimana caranya, masa dia pura-pura bilang kalau dia tidak bisa ikut. Sedangkan dirinya 3 hari lagi akan ada ulangan bahasa Korea, dia mau cari mati?

Tanpa sadar, setelah berpikir keras di tempat tidurnya, Ari pun merasa mengantuk dan tak lama kemudian pun  ia tertidur.

Esoknya, saat di sekolah, tepatnya saat istirahat, kantin kini diributkan dengan kedatangan anak baru kelas 3.

“Hei, dia cantik sekali, dan mungil seperti boneka!” ujar salah satu anak laki-laki ribut.

“Dia adalah malaikat!” ujar laki-laki yang lain.

Ari dan Na Ra tak berkutik dan diam saja di tempat duduknya sedangkan murid-murid lainnya menyerbu berkumpul dan berlarian membicarakan gadis yang dimaksud.

“Wah, gadis itu ternyata dekat dengan anggota EXO…”

“Seenaknya saja ia merangkul tangan Sehun oppa!” ujar salah satu siswi dengan cemburu.

Dekat dengan EXO? pikir Ari. Tak lama, ‘selebriti’ yang dibicarakan itu pun masuk ke kantin, dan dengan sekelompok laki-laki yaitu EXO. Selebriti tersebut adalah… Sharon Kim.

Ia dengan muka yang ceria dan manis mengalungkan tangan kanannya di lengan kiri Sehun, sementara Sehun tidak berkomentar dan bermuka datar.

Ari memandang kemesraan antara Sehun dan Sharon. Mereka adalah pasangan yang serasi, melihatnya, ada sedikit rasa tidak suka di dalam hati Ari. Loh?! Ari langsung membuyarkan pikiran yang dirasa begitu konyol. Apa hubunganku dengan mereka? Ujarnya dalam hati. Tiba-tiba, mata Sehun dan Ari pun saling bertemu. Sehun langsung berhenti berjalan dan melepaskan eratan Sharon secara paksa, sementara Ari langsung memalingkan mukanya dan kembali berhadapan dengan Na Ra yang berada di depannya.

Mulai dari pagi hari ini Ari sudah menghindari Sehun. Tadi, ia tidak mengerjakan pekerjaannya di asrama EXO dengan mengatakan kepada Suho bahwa ia tidak sedang enak badan. Tentu saja ia berbohong, ia mengatakan itu untuk tidak bertemu dengan Sehun. Tetapi tetap saja di sekolah mereka juga akan bertemu. Yah… setidaknya, Ari sudah mengurangi frekuensi pertemuannya dengan Sehun. Di kelas saja, walaupun mereka duduk bersebelahan, Ari sama sekali tidak mengubris kehadiran Sehun. Sehun yang memang dasarnya pendiam pun juga tidak berkata apa-apa, hanya memandang lurus ke depan, walaupun sebenarnya ia banyak pikiran, memikirkan gadis yang disebelahnya itu.

“Hei… ada apa denganmu? Sehun dari tadi memandangimu terus, tau…” bisik Na Ra sambil memajukan badannya.

“Yo! Ari! Bagaimana kabarmu? Kudengar dari Joon Myeon, kau sakit?” tanya Kris yang mendatangi meja Ari dan diikuti dengan anggota lainnya, dan yang paling belakang adalah Sehun dan Sharon.

“Ehm… tidak apa-apa kok, hanya sekedar flu saja…” ujar Ari.

“Hmm… baguslah kalau begitu… mungkin nanti malam kau juga tidak usah masak di asrama kami. Biar aku yang mengurusnya,” ucapan D.O membuat hati Ari semakin lega, karena ia tidak harus membuang energi plus… tidak usah bertemu dengan Sehun… dan Kai?

Oh iya, pikir Ari. Ia lupa tentang satu orang itu. Memang sih Ari tidak merasa gelisah tentang perkataan Kai kemarin, tapi tetap saja… ia merasa hubungannya dengan Kai tidak bisa selancar waktu sebelumnya. Ari menengok ke arah Kai dan menemukan Kai dengan muka poker facenya dan tidak mengacuhkan Ari.

Sementara itu, Sharon yang melihat para anggota EXO kepada Ari pun kesal. Ia pun menarik perhatian mereka semua, “Ya sudah, kalau begitu, bagaimana kalau aku saja yang memasak untuk kalian? Aku kan lebih pintar dalam memasak!” ujar Sharon dengan riang. Lebih pintar? Maksudnya aku bodoh dalam memasak? Ari merasa disindir oleh gadis itu. Sementara anggota EXO terlihat juga tidak begitu senang, karena, dari pengalaman, masakan Sharon itu terlalu Western’s taste, enak sih, tapi… ga cocok dengan lidah mereka. Kris yang pernah tinggal di Amerika saja pun kadang suka tidak nafsu memakan masakan Sharon. Mereka lebih suka  masakan D.O dan Ari, rasanya sangat Asia.

“Ehm… kau tidak perlu repot-repot Sharon… Kyung Soo saja yang memasak…” ujar Baekhyun dengan senyum terpaksa. Raut muka Sharon pun langsung bermuka muram mendengar penolakan halus dari Bacon Sunbae. Yes, dia ditolak! Pikiran licik Ari pun muncul dan dia menahan untuk tidak tersenyum penuh kemenangan. Sharon pun menatap anggota EXO dengan mata-anak-domba-yang-polos dan menggembungkan pipinya. OMG! What the ! Geli banget tuh cewek… Buset dah, sok imut banget sih, dikira kalau kek gitu bakal cantik apa… ujar Ari dalam hati sambil mengeryitkan mata.

“Sehun-niiee, nanti sore kita pergi ke supermarket yuk!” ajak Sharon dengan suara manja dan memegang lengan Sehun.

“Aku mau belajar dengan Ari nanti sore,” Ari mendengar Sehun yang menyebut namanya. Dalam hatinya, dia langsung kebingungan, dan berusaha mencari cara untuk membatalkannya. “Hmm… maaf aku tidak bisa, aku mau pergi dari Na Ra…” Ari berbohong lagi, sedangkan gadis yang disebutkan tadi hanya melotot dan mulutnya mengatakan ‘what’ tanpa bersuara, tapi Ari tidak menggubrisnya.

“Kalau begitu, kami duluan ya masuk ke dalam kelasnya, ayo Na Ra-ssi!” Ari berdiri, membungkukkan badannya pelan dan menarik pergelangan tangan Na Ra yang masih bingung dengan sahabatnya yang satu ini. Mereka berdua pun meninggalkan EXO dan Sharon.

“Tuh kan, Ari tidak bisa, kalau begitu kesempatan bagus! Ayo nanti kita pergi, Sehun-ahh!” keceriaan Sharon pun kembali. Tetapi, Sehun hanya menatap dingin Sharon lalu pergi ke kelas sendirian. Anggota EXO yang lainnya pun kebingungan, sedangkan Kai merasakan ada suatu kejanggalan. Apa ada sesuatu di antara Sehun dan Ari?


Bel pun berbunyi tanda pelajaran telah berakhir. Seketika murid-murid langsung membereskan buku dan tas mereka. Saat Ari sudah selesai membereskan tasnya dan ia berdiri, tiba-tiba, ada yang menarik tangannya sehingga Ari pun jatuh terduduk di kursi dengan pelan. Yang menariknya itu… Sehun. Ari merasakan khawatir, dan genggaman tangan Sehun yang kuat layaknya menahan Ari untuk tidak pergi dari sisinya. Setelah murid-murid lain di kelasnya pergi, (Na Ra buru-buru untuk klub renang, jadi ia tidak menyapa Ari), Sehun pun berdiri dan menutup pintu kelasnya.

Sekejap Ari merasakan ketakutan, kenapa Sehun harus menutup pintunya. Setelah kemarin Sehun menciumnya, masa dia mau berbuat yang lebih? “Kau… mau apa?” tanyanya dengan suara gemetar. Saat Sehun mendekatinya, Ari pun menjauhinya dengan mundur.  Ia melihat semburat tatapan mata Sehun, tidak seperti biasanya, tatapannya sangat menyeramkan, tajam seperti menusuk Ari dalam-dalam.

“Kau… kenapa kau menghidariku?” tanya Sehun dengan suara yang rendah.

“Tidak… aku…”

Sehun dengan langkah cepat mendekati Ari dan memojokkannya di depan lemari tas murid-murid, sehingga tubuh Ari diperangkap oleh kedua tangan Sehun. “Jangan bohong! Kau… setidak sukakah itu kepadaku?” kini tatapan Sehun pun berubah menjadi tatapan luka.

“Hentikan Sehun-ssi, kau menakutkan…” ujarnya gemetaran. Entah mengapa, ia merasa keadaannya sedang terpojok. Tidak ada suara murid-murid lainnya, kelas tertutup pintunya, hanya berdua, di pojokan, ia takut kejadian yang tidak diinginkan terjadi. Apalagi ia merasakan kemarahan Sehun begitu kuat. Ia tidak tahu harus berbuat apa, kalau ia melawan, takutnya Sehun akan mencegahnya dengan keras dan terjadi yang aneh-aneh. Ari hanya bisa menutup matanya rapat-rapat. Kumohon… seseorang… tolong aku… Tolong… ujar Ari dalam hati.

“Sehun!”

DEG! Suara itu? Bukannya milik…

“Ayo pulang Sehun-ah, kau sudah ditunggu oleh hyungs!” pemilik suara itu pun hendak membuka pintu kelasnya dari luar.

Dengan dorongan yang kuat, Ari pun berhasil lolos dari Sehun, dan ketika pemilik suara itu masuk, Ari langsung berlari ke arahnya, dan memeluknya erat. Pemilik suara itu langsung terdiam membeku, begitu juga dengan Sehun.

“Kau… apa… yang kau lakukan?” tanya pemilik suara itu.





Hey hey, sesuai dengan janjiku, aku akhirnya update juga, hehe, keep follow, subscribe, and comment! Hehe

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
parkhy28 #1
Chapter 17: Aaah makin kepo deh-_- update soon authornim!!^^
rose1990 #2
Chapter 16: Certy bgs, jd kerasan fellnya
Sbnry ari skny ma sap?!
Next y
happy23 #3
Authornim,kapan mahu update?aku panasaran dong
happy23 #4
Keep updating
JinYeonLee
#5
Chapter 13: Kai.. Sehun... Kai... Sehun... Hmmm... Yang mana ya?? '-'
Bingung.... > . < T_T
Jadi pusing... .-.
Maaf saya gabisa jawab :3
JinYeonLee
#6
Chapter 12: Aaaaaaaaa penasaran sama lanjutannyaaaaaa> . <
byunne_48 #7
Chapter 12: Aigoo .. Aku penasaran kaya' apa lanjutannya
I waiting you hahaha :v
Noonie_Ms #8
Chapter 1: ceritanya bagus sis, tp maaf nie sebelumnya bukannya universitas gajah mada di yogyakarta bukan di surabaya ... ngelurusin aja ya....maaf ^_^
AiraPark0121
#9
I like it :)
baekkiechan #10
Chapter 3: i like this story! keep going~ ^^