Chapter 2

Alive ~ Broken Boy

Luke merebahkan diri di ranjangnya. Dia baru saja pulang dari rumah sakit. Luke beranjak, menuju meja belajarnya. Dia mengambil selembar kertas dimejanya. Kertas itu adalah jadwal event balapan yang diikuti Luke.
Sejak umurnya 12 tahun, Luke suka game Need for Speed. Saat umurnya 14 tahun, dia meminta Andrew untuk mengajarinya menyetir. Awalnya Andrew menolak, tapi Luke terus merengek dan akhirnya dia mau mengajari Luke menyetir. Beberapa minggu setelah bisa menyetir, Luke bertemu Ronnie. Ronnie mengajak Luke untuk bergabung di team balapan yang bernama Streetlegal. Luke menerimanya. Di event balapan pertamanya, Luke menang, dia mendapat SRT Viper GTS-R, sebuah mobil sport. Sebelum punya mobil, Luke meminjam mobil Ronnie. Semua itu tanpa sepengetahuan Andrew dan Liz.
" Ah, nanti malam ada event, " gumam Luke sambil memerhatikan kertas ditangannya.
" Event apa yang kau maksud? "
Luke menoleh. Andrew berdiri diambang pintu kamarnya.
" Bukan event apa - apa, cuma event duel game Need for Speed Most Wanted, " jawab Luke berbohong sambil menyembunyikan kertas itu dibawah buku Matematikanya.
Andrew mendekati Luke. " Dad minta maaf yang waktu itu, " ujar Andrew, " apa kepalamu masih sakit? " Lanjut Andrew.
" Sudah tidak sakit, kok, " balas Luke sambil tersenyum.
Dia baru ingat sebelum dia pingsan Andrew sempat mendorongnya sampai kepalanya terbentur.
Andrew mengacak - acak rambut Luke. " Jadi, kau memaafkan Dad? " Tanya Andrew.
Luke mengangguk sambil merapikan rambutnya.
" Dad ingin mendengarmu mengatakan ya atau tidak, " pinta Andrew.
Luke menghela nafas. " Aku memaafkanmu, Dad, " ujar Luke.
" Nah begitu, " Andrew mengacak - acak rambut Luke lagi.
" Dad! " Protes Luke.
Andrew tersenyum. " Istirahatlah, Dad tahu kau lelah, " ujar Andrew.
Aku juga tahu aku lelah karena memikirkanmu dan Mom bertengkar, Dad.. Batin Luke. Dia mengangguk. Andrew menutup pintu kamar Luke.
***
Luke sudah siap dibelakang garis start. Lawannya kali ini bernama Ming. Kalau Luke menang event malam ini, dia akan mendapatkan Lamborghini Gallardo milik Ming. Sebaliknya, kalau Luke kalah, dia akan kehilangan mobilnya. Ming yang menentukan taruhannya, yang kalah harus menyerahkan mobilnya.
Lampu hijau tanda balapan dimulai menyala. Luke dan Ming menginjak gas mobil masing - masing. Sirkuit balapan malam ini bernama Diamond & States.
Luke sudah memasuki putaran terakhir. Garis finish sudah terlihat. Ming mendekat.
" Come on, Luke! " Seru Ronnie.
" You got it, you got it, you got it! " Gumam Razor, saudara Ronnie, juga teman Luke.
Luke masuk finish, lalu disusul Ming. Dia menang.
Luke turun dari mobilnya. Ming mendekatinya. " Nih, " ucap Ming sambil menyerahkan kunci Lamborghini Gallardo. Luke menerimanya.
" Kau hebat juga, " lanjut Ming.
" Thanks, " balas Luke singkat.
Ming berlalu.
***
Luke tiba dirumahnya. Dia melambaikan tangannya pada Ronnie dan Razor yang mengantarkan Lamborghini-nya.
" Aku pulang! " Seru Luke sambil melangkah masuk ke rumahnya. Luke langsung menuju kamarnya, dia benar - benar lelah. Benar - benar LELAH.
Luke mencengkeram dadanya. Gawat! Batin Luke. Dia mulai kesulitan mengatur nafasnya. Pandangannya mulai kabur.
Seseorang menyodorkan inhaler padanya. Luke menerimanya, dia menghirup inhaler-nya. Sekarang, pandangannya mulai jelas, nafasnya juga mulai teratur. Di depannya berdiri Louis dan Niall.
" Ke-Kenapa kalian disini? " Tanya Luke kaget.
" Kami mencemaskanmu, Luke, " jawab Niall.
" Jack bilang, kau ke rumah Michael. Tapi kata Michael kau tidak disana. Aku tanya Calum, Ashton, Liam, dan Harry, mereka juga bilang kau tidak disana. " Tutur Louis.
" Memangnya kemana saja kau? " Tanya Niall.
Luke terdiam.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet