Chapter 8

Alive ~ Broken Boy

Mereka tiba di Mt. Kisco. Luke & Michael melepas seatbelt mereka.
" Ayo! " Ajak Luke.
Michael berjalan mengikuti Luke.
" Hey, Luke! "
Luke dan Michael menoleh. Ronnie melangkah mendekat.
" Hey, Ron! " Balas Luke. " Nah, Michael ini Ronnie, Ronnie ini Michael. " Jelas Luke.
Michael tersenyum sambil membalas uluran tangan Ronnie.
" By the way, wajahmu sedikit pucat, Luke. Kau sakit? " Tanya Ronnie.
" Dia demam, " jawab Michael singkat.
" Demam?! Kenapa kau tak bilang padaku?! Aku bisa menggantikanmu selama kau meninggalkan event-mu! " Balas Ronnie.
Luke menggaruk tengkuknya.
" Jadi, peringkatmu tak akan jatuh, " lanjut Ronnie. " Malam ini ada event 'kan? Aku akan menggantikanmu. Lebih baik kau pulang sekarang, istirahat dirumah, "
" Oh, ayolah.. Aku tak akan lama disini, " rengek Luke.
" Memangnya buat apa kau kemari? " Tanya Ronnie, LAGI.
" Aku cuma penasaran, siapa yang menggeser peringkatku, " jawab Luke.
Ronnie mengangguk mengerti. Dia melemparkan pandangannya ke sekitar Mt. Kisco.
" Nah, itu dia, dia yang menggeser peringkatmu, " ujar Ronnie sambil menunjuk laki - laki keturunan China yang dikelilingi banyak orang.
" Yang ke-China - China-an itu? " Tanya Luke memastikan.
Ronnie mengangguk. " Namanya Ho Seun. Dia hebat, tapi kau jauh lebih hebat, " kata Ronnie.
Luke meninju bahu Ronnie pelan. " Kau juga hebat, Ronnie.. " Ujarnya. Ronnie tertawa.
" Aku pulang dulu, ya, " pamit Luke.
Ronnie mengangguk. " Cepat sembuh, lalu kalahkan dia! " Seru Ronnie.
Luke tersenyum. Dia & Michael kembali ke rumahnya.
***
" Jadi dari sana kau mendapatkan mobil - mobilmu? " Tanya Michael.
Luke mengangguk. " Don't tell anyone about these, " pintanya.
" Okay, " balas Michael singkat.
***
" Lukey, bangun.. " Michael meraih tangan kanan Luke. Ah, dia sudah sembuh, batin Michael senang ketika tahu suhu tubuh Luke kembali normal.
Luke terbangun. Dia mengucek matanya. " Apa Mom sudah pulang? " Tanya Luke.
" Yeah, dia di dapur, menyiapkan sarapan untukmu, " jawab Michael.
Luke bersandar di ranjangnya. " Mana yang lain? " Tanya Luke lagi.
" Mereka dibawah, menunggumu, " jawab Michael. " Nah, bagaimana keadaanmu? " Kali ini Michael yang bertanya.
" Sudah baik, " jawab Luke singkat.
Michael tersenyum.
" Cepat mandi! Kutunggu di ruang makan, " ujar Michael. Dia keluar dari kamar Luke.
Luke menarik kaos 'HEY EVERYBODY' & skiny jeans kesayangannya dari dalam lemarinya. Dia masuk ke kamar mandi.
***
" Morning, guys! " Sapa Luke.
" Yey, kau sudah sembuh! " Seru Niall senang langsung memeluk Luke. Luke tertawa kecil. Niall melepas pelukannya.
Liz berjalan mendekati Luke. " Maaf, Mom tidak bisa menemanimu, " sesal Liz. Dia memeluk Luke.
" You're not guilty, Mom.. " Balas Luke. Dia membalas pelukan Liz.
Liz melepas pelukannya. Begitu juga Luke.
" Mana Dad? " Tanya Luke.
" Dia di kamarnya, " jawab Liz.
Luke mengangguk tanda mengerti. Dia duduk mengambil sarapannya lalu bergabung dengan sahabat - sahabatnya di ruang tengah.
***
" Luke.. " Panggil Calum.
Luke yang sibuk mengobati luka di tangannya sewaktu dia memecahkan cermin kamar mandi menoleh. Seharusnya, luka itu sudah sembuh, karena ada serpihan kaca yang masuk dan Luke rela membuat luka itu berdarah lagi agar serpihan kaca itu keluar.
" Ya? " Balas Luke.
Calum mendekap Luke. " Aku minta maaf. Aku sama sekali tak berniat mengatakannya. Aku minta maaf, Luke.. Jangan benci aku, " ujar Calum.
Luke menghela nafas. Calum melepas dekapannya.
" Please, jangan benci aku, Luke.. Aku minta maaf, " rengek Calum sambil menggenggam tangan Luke.
" Kumaafkan. Kau temanku, Cal. Hari itu, juga aku tak berniat mengatakan bahwa aku membencimu, kalimat itu spontan keluar dari mulutku, " balas Luke. Dia tersenyum.
Calum melepaskan tangan Luke. " Apa yang bisa kulakukan sebagai permintaan maaf? " Tanya Calum.
" Gantikan aku selama tanganku sakit, aku tak mungkin menyetir dengan tangan seperti ini, " jawab Luke.
Calum menelan ludah. " Kau bisa menyetir 'kan? " Tanya Luke.
" Ya, tapi belum yang ekstrim, " balas Calum.
" Kau bagian sprint, Ronnie bagian drift, lalu Michael bagian shift / drag, " jelas Luke.
" Memangnya dimana lokasi balapannya? Dan siapa Ronnie? " Tanya Calum.
" Kau akan tahu besok malam, " jawab Luke sambil mengedipkan sebelah matanya.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet