Chapter 3

Alive ~ Broken Boy

" Luke, ayo sarapan! " seru Jack dari luar kamar Luke.
Luke melepas headphone-nya, meninggalkan game-nya begitu saja. Dia membuka pintu kamarnya.
" Ayo! " Jack merangkul Luke.
Mereka menuju ruang makan.
" Pagi, Luke! " sapa Andrew.
" Pagi, Mom, Dad! " balas Luke.
Lis meletakkan piring berisi sarapan Luke di depan Luke. Luke memakan sarapannya.
***
Luke duduk di kap SRT Viper GTS-R-nya. Dia baru saja menyelesaikan game Need for Speed No Limit. Akhirnya dia tak tahu harus melakukan apa sekarang.
" Hey! "
Luke menoleh. 3 laki - laki seumurannya melangkah mendekatinya.
" Lukey! "
Luke mengalihkan perhatiannya ke pintu belakang rumahnya. Michael berlari mendekat.
" Hye, boleh aku tahu nama kalian? " tanya Michael ketika melihat 3 laki - laki yang tadi menyapa Luke berdiri di belakang Luke.
" Aku Alex, ini Zack, dan ini Rian, " ujar salah satu dari mereka.
" Oh, aku Michael dan ini Luke, " balas Michael sambil merangkul Luke.
" Lalu, kenapa kau memanggilnya 'Lukey' tadi? " tanya Zach.
" Itu panggilan sayang dariku, " jawab Michael.
" Euw, apa - apaan kau, Mike! " protes Luke.
Michael nyengir. Alex, Zach, Rian tertawa.
" Ngomong - ngomong, kau suka Need for Speed ya? " tanya Alex pada Luke.
" Ya, " balas Luke singkat.
" Kau keren, ya. " tutur Rian.
" Keren kenapa? " tanya Luke heran.
" Sudah punya SRT Viper GTS-R dan Lambor.. "
Luke buru - buru menutup mulut Rian ketika melihat Jack dari jendela kamarnya. Luke tersenyum pada Jack. Jack berlalu.
" Please, jangan kera - keras! Keluargaku tak ada yang tahu tentang ini! " pinta Luke sambil melepaskan tangannya dari mulut Rian.
" Bahkan, aku yang sahabatnya tak tahu tentang itu, " ujar Michael.
" Iya, sorry.. Aku akan menceritakannya tapi jangan disini, " balas Luke pasrah.
" Nah, itu sahabatku, " kata Michael senang sambil meninju bahu Luke perlahan.
" Kalau begitu, sekalian antar kami berkeliling kompleks ini, kami baru disini, " pinta Alex.
Luke terdiam. " Jangan.. " bisik Michael.
" Ng, baiklah.. " balas Luke sambil tersenyum.
Michael tersentak. Dia menatap Luke bermaksud bertanya ' are you crazy? '.
" Aku akan baik - baik saja, Mikey.. " ujar Luke sambil tersenyum berusaha meyakinkan Michael.
Mereka melangkah meninggalkan halaman belakang rumah Luke.
***
Mereka beristirahat di bawah sebuah pohon besar yang terletak di pojok taman kompleks.
" Ayo, Lukey! Ceritakan tentang mobil - mobilmu itu! " pinta Michael bersemangat diikuti anggukan dari Alex, Zack, dan Rian.
Luke barusaja akan bercerita. Dia spontan mencengkeram dadanya. Gawat! Gawat! Gawat! batin Michael kesal. Dia mendekati Luke yang tampak mulai kesulitan mengatur nafasnya.
" Are you okay, Luke? " tanya Zack.
Luke mengangguk.
***
" Louis, lihat di bawah pohon itu, " kata Niall.
Louis menurunkan kaca mobilnya.
" Itu Luke dan Michael 'kan? " lanjut Niall.
Louis buru- buru memacu mobilnya ke pohon dimana Luke berada.
***
" Luke! " panggil Niall.
Michael, Alex, Zach, dan Rian menoleh.
" Niall! " balas Michael.
" Cepat bawa dia ke mobil Louis! " lanjut Niall.
Michael mengangguk. Dia membantu Luke berjalan menuju mobil Louis. " Kalian juga ikut! " ajak Niall pada Alex, Rian, dan Zack.
" Kau tidak bawa inhaler-mu? " tanya Niall pada Luke.
Luke menggeleng. Dia masih mencengkeram dadanya.
" Untung aku bawa Hummer Dad, " gumam Louis.
" Cepat, Louis! " seru Michael panik.
Dengan kecepatan maksimal yang bisa dicaai Hummer, Louis menuju rumah Luke.
***
Tiba dirumah Luke, Michael langsung berlari menuju kamar Luke untuk mengambil inhaler. Dai kembali langsung menyerahkan inhaler itu pada Luke. Luke menghirup inhaler-nya.
" Bagaimana? " tanya Michael khawatir.
Luke memejamkan matanya lalu mengangguk.
" Aku akan mengantarnya ke kamarnya, " ujar Niall.
Dia meraih tangan Luke. Luke beranjak dari tempatnya menuju kamarnya.
***
Niall kembali.
" Sebenarnya, apa penyakit yang diderita Luke? " tanya Rian.
" Dia.. " Michael ragu menceritakannya.
" Dia menderita jantung gagal. "
Michael, Niall, dan Louis spontan menoleh.
" JACK?! "
Jack duduk disebelah Louis. Dia menceritakan tentang penyakit yang diderita Luke pada Alex, Rian, dan Zack. Michael, Niall, dan Louis hanya diam karna Luke sempat meminta mereka untuk tidak menceritakan hal itu pada siapa pun. Tapi Jack menceritakannya.
Luke berdiri di belakang pintu kamarnya bermaksud mendengarkan pembicaraan teman - temannya juga kakaknya, Jack.
" Sialan kau, Jack! " gumam Luke kesal.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet